Senin, 28 April 2008

Jawaban Regionalism

HW REGIONALISM, BY SUHARA GOLAN SIDABUTAR

Soal No.1. The sometimes contradictory arguments on the relationship between regional trade agreements and global trade liberalization reset on intuitive plausible hypotheses, but ones that are not easy to test” (John Ravenhill, Regionalism”, h.142).

Jawab :

Isyu yang dirujuk pernyataan di atas adalah hubungan antara kerjasama perdagangan regional dengan perdagangan liberal pada tingkat global. Disatu sisi ada beberapa pernyataan bahwa kerjasama regional memfasilitasi kerjasama global, dan pendapat lain mengatakan bahwa kerjasama regional menjadi penghalang dalam mewujudkan kerjasama global.

Beberapa argument yang mengatakan bahwa kerjasama regional mendukung kerjasama global :

1. Global negosiasion menyertakan kelompok regional

2. Untuk mencapai perjanjian pada tingkat global atau integrasi yang lebih tinggi, akan lebih mudah apabila melibatkan kelompok regional.

3. Kerjsama regional dapat meningkatkan daya saing industry domestic yang akan menuju ke liberalisasi.

4. Kerjsama regional akan memperbaiki financial position dan kerjasama regional dapat menjadi perangsang atau hal yang mempermudah untuk melakukan lobby pada kerjasama di tingkat global .

Beberapa pendapat yang mengatakan bahwa kerjasama regional menjadi penghalang dalam mewujudkan global liberalization, seperti :

1. Kerjasama regional akan memperbesar perbedaan dalam hubungan perdagangan global, kelompok regional yang memiliki kemampuan ekonomi yang lebih kuat akan mempengaruhi kelompok regional yang ekonominya lebih lemah.

2. Kelompok regional akan memberikan pengaruh baik secara birokrasi ataupun politik dari perdagangan tingkat global menuju tingkat regional.

3. Peraturan yang lebih kompleks akan digunakan sebagai pembelaan terhadap kepentingan kelompok regionalnya.

4. Kelompok Regional akan menyediakan eksportir yang dapat mengakses ke pasar sesuai dengan kebutuhan mereka, dengan demikian mereka dapat memberikan pengaruh kepada pemerintah agar mengutamakan perdagangan regional.

Soal No. 5. Bacalah tulisan Zhang Tiejun, “ASEAN approach to Asia-Pasific Security Cooperation-In Comparison with EU”, lalu jawab pertanyaan ini : Apakah kekuatan dan kelemahan ASEAN Regional Forum?

Jawab :

Munculnya ARF merupakan sebuah upaya diplomatik yang bertujuan untuk menumbuhkan dialog dalam mengatasi berbagai persoalan keamanan di kawasan. Terbentuknya ARF—bersama APEC menandai pula terciptanya jaringan kerjasama multilateral (webs of multilateral cooperations) dalam era regionalisme baru di Asia Pasifik. Dengan kata lain, ARF telah tumbuh sebagai sebuah ''Counter-Real Politics Intitution'' di kawasan. Namun dalam perkembangannya, ARF mengalami banyak kontrovesi dan memperoleh banyak kritik.

Kelemahan ASEAN Regional Forum adalah :

1. Dianggap tidak dapat menyelesaikan dan bahkan menemukan mekanisme penyelesaian damai tiga konflik besar di kawasan seperti di laut Cina Selatan, masalah Taiwan dan Semenanjung Korea.

2. Dikarenakan dominannya penggunaan nilai-nilai ASEAN (ASEAN way) dan peran ARF sebagai ''talk-shop'' ketimbang sebagai sebuah instrumen bagi aksi kolektif dalam menangani konflik-konflik regional.

3. ARF memiliki kemampuan adaptasi yang lambat dalam menangani kejahatan lintas batas seperti terorisme dan trafficking.

Walaupun ARF memiliki kekurangan, tetapi ada juga yang menjadi Kekuatan ARF sebagai berikut :

1. Melalui ARF, ASEAN berupaya untuk mengelola dan mempengaruhi regional order untuk mengurangi ketidakpastian strategis pada era paska Perang Dingin.

2. Melibatkan RRC dalam sistem tata keamanan regional untuk mengurangi ancaman terhadap stabilitas kawasan akibat perkembangan ekonomi dan pembangunan militernya yang begitu pesat.

3. ARF dapat menjadi alat yang bergunan untuk menjamin kontinuitas keterlibatan AS di Asia Pasifik.

4. Mengelola konflik-konflik regional seperti di Laut Cina Selatan secara damai melalui norma dan prinsip multilateral.

5. ARF juga menjadi sarana diplomatik bagi ASEAN dalam mempengaruhi geopolitik kawasan.

6. ASEAN Regional Forum (ARF) berfungsi dalam mekanisme kerja ASEAN untuk meningkatkan kerja sama dan dialog mengenai masalah-masalah keamanan regional, terutama dengan semua partner dialog ASEAN (misal: Amerika, Uni- Eropa, Jepang, Australia, Selandia Baru, Rusia, dan Cina serta beberapa negara di kawasan Pasifik yang lain).

7. Setelah perang dingin, ASEAN Regional Forum (ARF) merupakan kerjasama keamanan di Asia-Pasific. ARF akan melakukan berbagai tindakan untuk mencegah terjadinya konflik dan penanganan setelah konflik. Ada beberapa konflik di Asia-Pasifik yang dapat diselesaikan dengan ARF seperti yang berkaitan dengan penyelesaian krisis nuklir di Korut.

8. ARF dapat memajukan kegiatan-kegiatannya dalam membangun kepercayaan, diplomasi preventif, dan penyelesaian konflik. Antusiasme untuk meningkatkan kapasitas ARF sebagai motor penggerak perang melawan terorisme juga diutarakan oleh Singapura. Sampai kini, diskusi di forum tersebut telah terfokus pada aspek-aspek preventif dan keamanan seperti penegakan hukum dan pertukaran informasi sehingga kawasan Asia Pasifik kian sulit menjadi sasaran dari para teroris.

9. Menjadi Agenda Penting adalah membahas isu-isu keamanan regional seperti masalah terorisme internasional, perkembangan di Selat Malaka, situasi di Semenanjung Korea, dan tumpang tindih klaim wilayah atas Kepulauan Spratly, usul negara-negara ASEAN untuk memasukkan Pakistan menjadi anggota ARF.

10. Perkembangan kawasan Asia Pasifik beberapa tahun terakhir ini telah membuat ASEAN tidak lagi menjadi obyek persaingan negara-negara besar, melainkan aktor penting di Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Kini ASEAN makin asertif dalam mencari pendekatan baru dalam kerja sama.

11. ARF dapat disebut telah memberi nilai kompensasi atas berkurangnya kehadiran militer AS. Dengan inisiatif dan secara formal ARF dipimpin oleh ASEAN, ASEAN berusaha untuk mencegah kekuatan-kekuatan lain untuk bersaing memainkan peran dominan di dalam ARF, tanpa harus mengurangi peran AS itu sendiri sebagai salah satu penjamin kawasan Asia Pasifik.

Soal No. 6. Mengapa proses integrasi politik Uni Eropa lebih sulit dibandingkan dengan proses integrasi ekonomi? Uraikan jawaban saudara dengan jelas, singkat dan sistematik.

Jawab :

Uni Eropa, sebuah topik yang menarik bagi negara-negara di kawasan mana pun untuk menjadi contoh atau rujukan bagaimana integrasi ekonomi negara-negara dalam satu kawasan bisa berlangsung dengan baik. Integrasi Uni Eropa sudah sampai kepada tingkat penggunaan mata uang yang sama yakni berlakunya Euro pada tanggal 1 Januari tahun 2002, dan dianggap bahwa Uni Eropa telah mencapai integrasi Ekonomi yang sempurna.

Untuk melakukan Integrasi Politik tidak semudah melakukan integrasi Ekonomi, karena dalam integrasi politik dapat terjadi apabila sudah ada integrasi kelembagaan, integrasi kebijakan, integrasi sikap dan integasi pertahanan keamanan.

- Integrasi kelembagaan

Perkembangan kelembagaan Uni Eropa ke arah yang semakin solid jelas menuntut kebijakan-kebijakan yang mendukung eksistensinya. Tetapi, permasalahan yang cenderung semakin kompleks sejalan dengan perkembangan kelembagaan Uni Eropa, semakin sulit ditanggapi melalui mekanisme pembuatan kebijakan yang demokratis. Bersamaan dengan meningkatnya kelembagaan Uni Eropa, terdapat kecenderungan ke arah depolitisasi dalam proses pembuatan kebijakan public di Uni Eropa.

- Integrasi Kebijakan

Uni Eropa memang sedang menghadapi krisis, yakni legitimasi. Eropanisasi proses pembuatan kebijakan public yang cenderung teknokratis telah menyebabkan ‘defisit demokrasi’. Di tangan para teknokrat, birkrat dan epistemic community, rakyat kehilangan kendali terhadap berbagai kebijakan yang sangat menentukan kehidupan mereka sehari-hari. Proses pembuatan kebijakan public yang teknokratis hanya melibatkan para ahli dalam bidang-bidang khusus serta para pembuat kebijakan yang tidak dipilih melalui proses politi, juga telah menimbulkan reaksi yang sangat keras dan mendorong munculnya perdebatan yang tajam. Dalam hal ini disebut dengan “deficit demokrasi” dalam Uni Eropa.

- Integrasi Sikap

Penyatuan sikap dan pendapat para ahli, perwakilan kelompok kepentingan dan perwakilan pemerintah nasional (Andersen and Burns, 1996). Dari ketiga perwakilan hanya satu, yakni perwakilan pemerintah nasional, yang mungkin bisa diasosiasikan dengan mekanisme politik. Dua yang lain sangat mencerminkan perwakilan yang terdepolitisir jika bukan apolitis. Kedua perwakilan ini bukan produk dari proses politik. Disamping itu, terutama perwakilan para ahli jelas lebih memberi perhatian pada isu-isu rasionalitas dan representasi daripada isu-isu politis seperti distribusi.

- Integrasi Pertahanan Keamanan

Uni Eropa telah melakukan kerjasama dengan industry persenjataan untuk mendukung kapasitas logistic Unit tersebut, yang kemudian disusul dengan pembentukan : Political & Security Community (PSC), European Union Military Committee (EUMC) dan European Union Military Staff (EUMS) di bawah European Council di Brussel.

Problem lain dalam Integrasi Politik UE adalah: pertama, jika dilihat dari latar belakang Negara-negara di Eropa yang pernah berkonflik seperti Jerman dan Prancis sekitar tahun 1943-an, terjadi perang yang mengerikan akan berdampak secara psikologis hingga sekarang. Perancis pernah berperang dengan Inggris, Jerman dengan Perancis. Kedua, adanya Negara-negara yang belum menyetujui European Monetery Union (EMU) yang menjurus pada pemberlakuan Euro dan pembentukan Central Bank of Europ. Ketiga, adanya Negara di wilayah Eropa yang masih bergolak seperti Serbia-Kosovo serta adanya Negara di wilayah Eropa yang ditolak menjadi anggota EU seperti Turki. Keempat, adanya kesenjangan antara anggota, Negara core (inti) dan negara peripheri.

Soan No. 7. Apa dampak perluasan anggota Uni Eropa, khususnya setelah Negara-negara Eropa Timur dan bekas Negara bagian Uni Soviet bergabung? Uraikan jawaban saudara dengan jelas, ringkas dan sistematik.

Jawab :

Perluasan anggota Uni Eropa berdampak pada :

1. Kelembagaan yang mampu meningkatkan efektifitas UE dalam memenuhi kepentingan negara anggota dan warga negara. Salah satu upaya untuk mewujudkan ambisi tersebut adalah melalui pembentukan Konstitusi. UE akan mengalami perubahan signifikan dalam struktur kelembagaan dan mekanisme pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi postur politik UE dalam politik dunia.

2. Implikasi politik dari perluasan keanggotaan UE adalah meningkatnya bobot UE sebagai entitas global. Pembentukan Konstitusi yang akan menciptakan jabatan Menlu UE dapat mendorong UE menjadi aktor global yang lebih mampu mewarnai international standard setting/norms. Peningkatan bobot internasional UE tersebut membawa peluang peningkatan multilateralisme dalam pemecahan isu global, khususnya sebagai pengimbang kebijakan unilateralisme yang sering ditunjukkan Amerika Serikat.

3. Perluasan UE ini juga membawa implikasi pada hubungan luar negerinya. Dengan membesarnya jumlah anggota, spektrum dan dimensi permasalahan yang menarik perhatian UE pun akan lebih meluas. Banyaknya kepentingan negara anggota yang harus diakomodasi dalam posisi resmi UE juga akan berdampak dalam karakter hubungannya dengan negara lain. Dalam kaitan inilah perlu pula kiranya diidentifikasi proses perluasan UE, kecenderungan-kecenderungan posisinya dalam berbagai hal.

4. Perluasan keanggotaan dan pembentukan Konstitusi akan menambah jumlah dan bobot suara UE dalam diplomasi bilateral, antar-regional maupun multilateral. Dengan demikian, UE akan menjadi lebih berpotensi mempengaruhi pembahasan isu-isu di berbagai forum global dan regional, termasuk PBB dan WTO. Kehadiran UE sebagai aktor yang solid akan meningkatkan kemampuan mereka dalam international standard setting/norms.

5. Penambahan jumlah anggota akan memperluas cara pandang UE yang kritis terhadap pelaksanaan HAM, good governance dan demokratisasi di berbagai kawasan dunia. Sikap kritis UE tersebut dapat terefleksikan dalam bentuk tekanan internasional kepada suatu negara dalam menyelesaikan masalah dalam negeri untuk mengadopsi nilai-nilai dan praktik universal.

6. Selain itu, perluasaan batas-batas wilayah UE menyebabkan kebutuhan baru untuk menciptakan stabilitas dan keamanan di wilayah sekitar. Melalui New Neighborhood Policy, UE menempatkan prioritas baru hubungan luar negeri bagi peningkatan perdagangan, investasi dan kerja sama pembangunan dengan kawasan terdekat (Mediterania, Timur Tengah, dan Eropa Timur).

7. Dengan bertambahnya anggota UE, maka pasar UE akan semakin besar baik dari segi populasi maupun kekuatan keuangannya. Mengingat besarnya pasar tersebut, UE saat ini sedang sibuk melakukan penataan dan konsolidasi antar anggotanya, akibatnya mereka belum terfokus untuk mengembangkan hubungan internasionalnya dengan negara-negara non UE.

8. Negara-negara mantan Uni Soviet dengan angan-angan membangkitkan ekonomi negaranya, bergabung dengan Uni Eropa namun sebaliknya menimbulkan kontradiksi diantara negara-negara anggota baru dan lama Uni Eropa , negara-negara Eropa Timur yang gaji tenaga kerjanya rendah merebut pasaran tenaga kerja sehingga memberikan pukulan bagi perkembangan ekonomi negara-negara Eropa Barat Asisten profesor Departemen urusan Internasional Wenzao Ursuline College of Languages Yang San Yi mengatakan, walaupun Uni Eropa mempunyai mekanisme , merestriksi populasi pekerja bermigrasi agar masalah kerja masing-masing negara mempunyai waktu tenggang namun negara-negara anggota baru dan lama tetap meragukannya.

9. Integrasi Uni Eropa, sebenarnya mempunyai kaitan sangat erat dengan perkembangan ekonomi negaranya , dikala situasi perkembangan ekonomi negara bagus , tingkat integrasinya biasanya lebih cepat tapi seiring dengan melambannya perkembangan situasi politik Eropa dalam tahun-tahun belakangan ini , ada makin banyak orang yang meragukan tingkat integrasi Uni Eropa. Negara-negara anggota baru ini kebanyakan adalah negara pertanian maka separuh lebih dari anggaran belanja Uni Eropa , didistribusikan ke subsidi pertanian bersama , ini bagi keuangan sentral Uni Eropa bebannya kian hari kian berat , bagi negara-negara yang hanya mengeluarkan biaya seperti Jerman dan Austria menjadi tekanan yang lebih besar , bertambah banyaknya negara anggota baru , memang mengakibatkan pengoperasian Uni Eropa , baik dalam organisasi , pelaksanaan anggaran belanja dan lapisan psikologisnya menimbulkan beberapa keraguan.

10. Perluasan keanggotaan UE menjadi 25 negara menimbulkan kesan berkurangnya pengaruh dan suara Perancis di UE dan dunia internasional, ancaman terhadap bahasa Perancis, tantangan terhadap visi yang ada, serta risiko kehilangan pekerjaan. Hal-hal tersebut telah menjadikan ancaman bagi identitas Perancis. Masalahnya adalah rakyat Perancis tidak melihat UE sebagai suatu entitas yang dapat membawa kemajuan dan keamanan di dalam dunia yang penuh konflik ini. Selain itu publik Perancis tidak melihat Eropa baru yang disimbolkan dengan suatu konstitusi sebagai penjamin dari pernyataan Chirac akan Europe puissance.

Soan No. 8. Buat essay 300 kata dengan memilih salah satu dari topik-topik berikut :

b. Kemungkinan penerapan “security community” di Asia Tenggara

Jawab :

Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN Security Community/ASC) yang telah diusulkan pada Pertemuan Tingkat Menteri (ASEAN Ministerial Meeting/AMM) ke-36 di Phnom Penh, Kamboja (16 Juni 2003). Pembentukan ASC tentunya tidak terlepas dengan maraknya isu keamanan aktual menyusul mengemukanya isu-isu ”non traditional security” seperti munculnya sejumlah ancaman dan serangan-serangan yang sewaktu-waktu dapat menghantam dahsyat tanpa adanya peringatan. Dalam penerapan Security Community di Asia Tenggara bukanlah sesuatu yang mustahil karena ada banyak keuntungan yang diperoleh masing-masing negara di kawasan Asia Tenggara dengan terwujudnya ASC, walaupun dalam prosesnya diperhadapkan dengan beberapa tantangan, tetapi penerapan ASC merupakan dambaan dan harapan bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Ada bebarap kendala dalam perwujudan ASC adalah bahwa masing-masing Negara mempunyai kepentingan nasional yang berbeda, adanya kesenjangan dalam perbedaan secara ekonomi seperti Singapura dengan Negara disekelilingnya, serta masih ada pengaruh dari Amerika Serikat di sebagian Negara anggota ASEAN. Masalah heterogenitas dan kondisi pluralistik negara-negara ASEAN dan masalah perbatasan Negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia-Timor-Timur, Indonesia-Malaysia, Indonesia-Philiphina, dll.

Manfaat pembentukan ASC diharapkan mampu mengembangkan empat unsur penting adalah masalah kedaulatan yang terkait dengan masalah perbatasan maupun sengketa wilayah dapat diselesaikan dalam tingkat regional/multilateral. Krisis moneter tahun 1997-1998 yang kemudian berdampak luas terhadap masalah ekonomi dan keamanan nasional. Harapan yang menjanjikan bila ASC dapat eksis sebagai komunitas keamanan yang efektif adalah mendorong terciptanya percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Melalui konsep ASEAN Security Community, kita berupaya membangun mekanisme-mekanisme kawasan-kawasan untuk pencegahan konflik dan penyelesaian konflik. Dalam konteks komunitas keamanan, yang ingin dicapai ASEAN akan menyelesaikan perbedaan di antara negara anggota bukan dengan cara kekerasan atau dengan ancaman penggunaan kekerasan.

Oleh karena itu, ASC akan dapat diterapkan di Asia Tenggara pada tahun yang ditentukan, walaupun hampir dipastikan tidak sedikit akan menghadapi tantangan maupun kendala dalam mendorong terintegrasinya kawasan Asia Tenggara.

Tidak ada komentar: